Katong Sehat, Katong Aman: Inisiatif Kampanye Kreatif
oleh Jaringan Indonesia Positif dan UNFPA Indonesia
Kupang, 22 September 2023 – Isu kesehatan remaja menjadi topik yang kerap dilupakan oleh masyarakat. Banyak orang yang menganggap bahwa informasi seputar kesehatan reproduksi masih dianggap tabu bagi kelompok usia remaja di Indonesia. Sementara itu, Komisi Nasional Perempuan melaporkan pada tahun 2021 terjadi lonjakan dispensasi pernikahan anak hingga 300 persen selama pandemi COVID-19. Kondisi ini tentu menjadi taruhan bagi remaja sebagai kelompok rentan dalam memperoleh pemenuhan kesehatan, termasuk pencegahan terhadap kehamilan dan persalinan berisiko, penyakit infeksi menular seksual, dan HIV-AIDS.
Pada tahun 2022, ditemukan adanya peningkatan kasus positif HIV pada anak dan remaja sebanyak 1.188 pada anak Indonesia usia <19 tahun. Angka positivity rate terbesar untuk kejadian infeksi HIV pada remaja ada pada usia 15-19 tahun yaitu 3,3% (senilai dengan 741 remaja) dan mayoritas disebabkan oleh perilaku berisiko (Laporan Kemenkes, 2022). Temuan lain kasus positif HIV pada remaja usia 15-19 tahun dalam program notifikasi pasangan berbasis komunitas tahun 2022 diketahui positivity rate meningkat menjadi 28%. Situasi ini menjadi lebih rumit bagi remaja di Indonesia Timur, sebagaimana akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan informasi belum tersedia secara merata.
Hasil studi yang ditemukan oleh Jaringan Indonesia Positif (JIP) pada tahun 2022 menggambarkan kompleksitas hambatan remaja Indonesia timur dalam mendapatkan informasi kesehatan reproduksi. Persepsi tabu serta stigma terhadap kata “seks” di kalangan remaja dan orang tua membuat mereka enggan mendiskusikan hal tersebut. Padahal, pendidikan seksualitas memiliki makna yang luas, termasuk kemampuan seseorang dalam mengambil keputusan, menghargai orang lain, serta menjaga kesehatan diri.
Norma, nilai-nilai agama, budaya, dan konstruksi sosial memiliki peranan penting dan turut menjadi penghambat yang mempengaruhi kemampuan remaja dalam mengakses informasi tentang pendidikan kesehatan reproduksi.
JIP melalui dukungan UNFPA berinisiatif menyuarakan kesehatan remaja melalui seni musik yang banyak diminati masyarakat, khususnya remaja Indonesia timur. Konser musik dan pameran edukasi dengan tema “Katong Sehat, Katong Aman: Aman Batapaleuk dengan Basong Pung Masa Muda” diadakan pada tanggal 22 September 2023 di B&B Kitchen and Lounge, Sotis Hotel, Kota Kupang dengan menghadirkan artis lokal yakni Inggid Wikano, DJ Dilly, Independent Men of Flobamora (IMoF), Stoner and friend, serta penari daerah.
Kegiatan ini melibatkan Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Nusa Tenggara Timur, BKKBN, Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Nusa Tenggara Timur, Yayasan Inset, Yayasan Tanpa Batas, Yayasan Flobamora, dan PKBI Nusa Tenggara Timur. Selain itu booth edukasi juga tersedia yang diisi oleh Layanan Kesehatan, PKBI Nusa Tenggara Timur, dan kolaborasi dari beberapa yayasan lainnya. Sejumlah acara hiburan juga ditampilkan dalam kegiatan tersebut, diantaranya penampilan tari tradisional khas dari Kabupaten Rote Ndao, fashion show oleh IMoF, dan juga talk show mengenai pendidikan kesehatan reproduksi.
Remaja merupakan agen bagi Bangsa Indonesia untuk dapat menjaga dan menyebarkan pentingnya pendidikan kesehatan reproduksi di masa depan. Kepedulian remaja dalam upayanya memperoleh hak pendidikan kesehatan menjadi salah satu kebanggaan bagi masyarakat di Nusa Tenggara Timur.
“Berdaya merupakan salah satu kunci untuk menjaga masa depan Indonesia, untuk remaja yang lebih sehat. Remaja yang mengerti tubuh dan haknya sendiri.” Ujar Meidy Wiradati, representatif remaja Jaringan Indonesia Positif.
Anjali Sen, selaku UNFPA Indonesia Representative juga pernah mengungkapkan bahwa remaja dan orang muda di Indonesia perlu ruang untuk berinovasi dan pemberdayaan agar dapat mengatasi tantangan-tantangan yang dihadapi guna berpartisipasi dalam pembangunan dan mencapai potensinya.
Video Liputan: CSE Kupang